Penyebaran informasi semakin cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Hanya beberapa menit setelah sebuah peristiwa terjadi, beritanya bisa tersebar ke mana-mana.
Kini setiap orang punya kemampuan memotret, merekam gambar dan suara, menulis narasi, dan mempublikasikannya menggunakan smartphone. Penyuntingan tidak lagi membutuhkan PC. Banyak aplikasi untuk mengedit gambar, suara, dan tulisan yang tersedia gratis.
Sisi positifnya, semua orang semakin mudah mengakses informasi. Kita juga bisa berkomunikasi secara efektif dengan banyak orang sekligus. Hal ini memperbesar peluang masyarakat mengembangkan potensi dan kreativitas. Produktivitas bisa meningkat karena hampir semua informasi tersedia dalam genggaman.
Namun ada juga sisi negatifnya. Perundungan terhadap seseorang semakin marak. Penyebaran informasi palsu sulit dibendung. Melimpahnya informasi yang tersedia di layar perangkat elektronik dapat menyebabkan ketergantungan.
Bincang Anak Sehat
Dampak positif dan negatif tersebut dipaparkan Alfairuzia Firzha Khalisah dalam Bincang Anak Sehat bertema “Berkarakter di Digital”. Seminar anak ini diselenggarakan di SMK Teknologi Industri Dwiguna, Depok, Senin (30 Juni 2025).
Fairuz mengingatkan ada lima hal yang harus diperhatikan sebelum posting sesuatu di media sosial. Kelima hal tersebut adalah True (kebenaran), Helpful (bermanfaat), Inspiring (memberi inspirasi), Necessary (diperlukan), dan Kind (membawa kebaikan).

“Agar lebih mudah diingat, lima hal penting itu bisa disingkat THINK. Kebetulan, think artinya berpikir. Sebelum posting, sebaiknya kita berpikir apakah informasinya benar, bermanfaat, memberi inspirasi, diperlukan, dan membawa kebaikan,” kata Fairuz.
“Saya berharap teman-teman bijaksana menggunakan media sosial. Jika digunakan dengan benar, media sosial amat bermanfaat. Media sosial bisa menjadi wadah kita berkarya, berekspresi, bahkan mencoba menjalankan usaha,” ujar gadis berusia 17 tahun yang sudah menjadi mahasiswa UPN Veteran itu.
Hari Anak Nasional
Bincang Anak Sehat di Dwiguna adalah yang kelima diselenggarakan Yayasan Terang Anak Indonesia (Yateri) dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional 2025. Puncak perayaannya adalah bincang-bincang interakif di Depok Open Space pada 13 Juli 2025 sore.
Untuk mendorong partisipasi anak dalam perayaan Hari Anak Nasional 2025, Yateri bekerja sama dengan Sisi Baik mengadakan lomba membuat video singkat, menulis, dan celoteh anak. Awalnya pendaftaran peserta ditutup pada 5 Juli 2025. Namun karena libur menjelang tahun ajaran baru masih cukup lama, panitia memperpanjang tenggat waktu hingga 15 Juli 2025. Syarat dan ketentuan lomba bisa disimak di sini.
Leave a Reply