Maraknya kasus pelecehan seksual, terutama terhadap anak-anak, menimbulkan keresahan di masyarakat. Banyak orang tua takut anaknya menjadi korban. Kecemasan yang sama dirasakan orang tua siswa Indonesia Bisa Membaca di Depok.
Hal tersebut di atas mendorong Sisi Baik Project mengundang tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan edukasi dasar seksual. Tujuannya adalah mengedukasi orang tua dan siswa agar lebih waspada terhadap ancaman pelecehan seksual.
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI, Sri Yona, SKp, MN, Ph.D. menanggapi permintaan Sisi Baik Project. Dosen yang telah menjalankan program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat sejak 2019 itu datang bersama timnya ke kelas Indonesia Bisa Membaca pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Pantang Dipegang dan Dilihat
Tim yang terdiri atas mahasiswa S1 dan S2 mengingatkan siswa dan orang tuanya tentang pentingnya menjaga bagian tubuh masing-masing. Ada empat bagian tubuh yang pantang dipegang dan diperlihatkan ke orang lain yaitu mulut, dada, alat kelamin, dan bokong.
Keempat bagian tubuh itu hanya boleh dipegang atau dilihat oleh orang tuanya sendiri yang berjenis kelamin sama, dan oleh petugas kesehatan saat melakukan pemeriksaan.
Siswa Indonesia Bisa Membaca, yang rentang usianya 5 hingga 20 tahun, juga diajarkan cara menghindari ancaman pelecehan seksual. Caranya mulai dari menolak pemberian dari orang asing, hingga berteriak minta tolong jika ada orang yang berusaha merangkul dengan paksa.
Dosen FIK UI, Sri Yona (kanan), mendampingi mahasiswa FKM UI, Anisa Isnaini, memberikan edukasi dasar seksual untuk siswa kelas Indonesia Bisa Membaca di Depok, Jawa Barat, Jumat (25 Oktober 2024).
“Tadi kami memberikan pendidikan dasar seksual kepada anak-anak Indonesia Bisa Membaca. Materi diberikan lewat penuturan cerita dengan boneka tangan dan buku tiga dimensi sehingga bisa menarik perhatian anak,” kata Rifty Octapiani Fauziah, mahasiswa FIK UI angkatan 2023.
“Metode kami ini telah digunakan di SLB Kota Depok, yang diterapkan di kelas 4, 5, dan 6. Metode ini terbukti efektif dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat kami,” ujar Anisa Isnaini, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI) angkatan 2023.
“Metode ini bisa meningkatkan sisi kognitif, afektif, dan psikomotorik anak,” kata Rifty menambahkan.
Kunjungan tim Pengabdian Masyarakat UI ini adalah yang kedua kalinya sejak kelas Indonesia Bisa Membaca dibuka pada 29 Juli 2024. Sebelumnya, pada 11 Oktober 2024, tim Pengabdian Masyarakat UI melayani pemeriksaan kesehatan gratis untuk orang tua siswa.
Kelas Indonesia Bisa Membaca merupakan kelanjutan sekolah gratis Edukasi Dasar yang dirintis Tien Suryantini sejak 1993. Kelas Edukasi Dasar hiatus sekitar empat tahun karena pandemi global Covid-2019.
Tim Pengabdian Masyarakat UI berfoto bersama pengasuh, siswa, dan orang tua siswa Indonesia Bisa Membaca di Depok, Jawa Barat, Jumat (25 Oktober 2024).
Leave a Reply