Terapi Anak Autis, Uang Bukan Alasan

Anak autis membutuhkan terapi khusus dalam tumbuh kembangnya agar bisa mandiri di kemudian hari. Terapi yang dibutuhkan antara lain manajemen perilaku, keterampilan sosial, nutrisi, dan terapi bicara.

Biayanya tidak murah. Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Namun, uang bukan alasan untuk tidak melakukan terapi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menanggung pengobatan untuk terapi tumbuh kembang anak.

Terapi ini meliputi berbagai pendekatan, seperti Analisis Perilaku Terapan (Applied Behavioral Analysis/ABA), terapi bicara, terapi okupasi, dan lainnya. Pelayanan terapi diberikan sesuai indikasi medis berdasarkan hasil konsultasi dan rekomendasi dokter spesialis anak yang merawat pasien.

Sisi Baik merangkum prosedur yang harus ditempuh agar bisa menggunakan layanan BPJS Kesehatan untuk terapi tumbuh kembang anak.

  1. Usia anak maksimal 14 tahun.
  2. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
  3. Setelah konsultasi, dokter akan memberi rujukan pada dokter yang menangani terapi. Orang tua atau pendamping dimintai keterangan lengkap mengenai gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak.
  4. Jika anak terindikasi alami gangguan tumbuh kembang dan dokter di FKTP tak bisa menangani, barulah dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit atau klinik tumbuh kembang anak.
  5. Kelengkapan administrasi yang dibutuhkan adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua, Kartu Keluarga (KK), Kartu BPJS Kesehatan, surat rujukan program terapi, Surat Eligibilitas Peserta (SEP), dan kartu berobat.

Manajemen Perilaku

Ada bermacam perawatan yang dalam tumbuh kembang anak dengan autisme, salah satunya adalah manajemen perilaku. Terapi ini mengutamakan dukungan positif, latihan keterampilan, dan bantuan diri sendiri untuk mengembangkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan pada anak autis.

Pendekatan perawatan yang umum mencakup berbagai jenis terapi seperti:

  • Dukungan Perilaku Positif (Positive Behavior Support/PBS) dengan modifikasi lingkungan dan mengajarkan keterampilan baru untuk anak autis.
  • Terapi Perilaku Intensif Dini (Early Intensive Behavioral Intervention/EIBI). Cara ini dinilai dapat menghasilkan peningkatan pada beberapa aspek seperti perilaku adaptif, yakni kemandirian dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan, serta aspek intelektual, kemampuan sosial, komunikasi, dan kualitas hidup.
  • Pelatihan Tanggapan Vital (Pivotal Response Treatment/PRT). Terapi ini berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya untuk meningkatkan motivasi belajar, mengendalikan perilakunya sendiri, dan mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi dengan orang lain.
  • Pelatihan Percobaan Diskrit (Discrete Trial Training/DTT). Terapi pengajaran ini dilakukan secara bertahap, langkah demi langkah, pada anak autis. Pelajaran dibagi menjadi beberapa bagian dan terapis menggunakan umpan balik positif, seperti penghargaan atas perilaku positif anak selama mengikuti terapi.

Orang tua atau siapa saja yang tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai autism pada anak bisa berkunjung ke Special Kids Expo (Spekix) 2024 yang akan digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, 11-12 Mei 2024. Di sini pengunjung bisa mengikuti berbagai seminar dan berkonsultasi dengan para ahli di bidang kesehatan dan pendidikan anak untuk mendapatkan #PengetahuanYangSama.

Mari dukung anak-anak kita dengan penuh pengertian dan kesabaran!


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *