Autisme pada Anak-Anak: Memahami dan Mengenal Perbedaan dengan Anak Bandel

Autisme adalah gangguan perkembangan otak dan saraf yang memengaruhi cara berinteraksi, bersosialisasi, berbahasa, berekspresi, dan berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. Kondisi ini dapat terdeteksi sejak awal masa kanak-kanak dan berlangsung hingga dewasa. Anak autis kerap dicap bandel karena sulit diatur. Padahal ada perbedaan antara anak autis dan anak nakal pada umumnya.

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan fungsi otak dan saraf yang kompleks. Ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar.

Orang dengan ASD sering tampak berada di “dunianya sendiri” dan memiliki cara berkomunikasi, berinteraksi, berperilaku, dan belajar yang berbeda dari kebanyakan orang.

ASD mencakup berbagai kondisi, termasuk gangguan autistik, sindrom Asperger, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).

Sisi Baik merangkum beberapa ciri-ciri anak autis.

  1. Kemampuan Sosial:

Anak autis mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka mungkin tidak memahami ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau menjawab sapaan sederhana dari orang lain.

  1. Perkembangan Bahasa:

Pada anak autis, kemampuan bahasa sering terhambat. Beberapa bahkan tidak dapat berbicara sama sekali dan menggunakan bahasa isyarat atau alat bantu komunikasi. Anak autis sering tiba-tiba tantrum (histeris). Ini adalah bentuk pelampiasan emosi yang tidak dapat dikomunikasikan.

  1. Minat dan Keterbatasan Sensorik:

Anak autis minatnya terbatas dan cenderung didominasi pada hal tertentu. Mereka juga memiliki sensitivitas yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik. Sensitif terhadap suara memicu anak autis berteriak-teriak untuk menutupi kebisingan yang didengarnya.

  1. Kemampuan Belajar:

Anak autis kerap mengalami hambatan dalam proses pembelajaran, serta memerlukan pendekatan yang berbeda untuk memahami dan mengingat informasi. Kesulitan memproses perintah dan peringatan membuat mereka seolah-olah mengabaikan orang yang berbicara. Hal ini membuat mereka tampak tidak mengerti adanya bahaya di sekitarnya, misalnya di tengah keramaian.

  1. Imajinasi dan Permainan:

Anak autis punya minat yang terbatas dan kurang dapat mengembangkan imajinasi. Mereka juga sulit memahami permainan peran.

 

Namun perlu dipahami bahwa setiap anak unik, termasuk anak-anak dengan autisme. Dengan pemahaman ini, kita dapat membantu mereka mengembangkan potensi sebaik mungkin.

Orang tua atau siapa saja yang tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai autism pada anak bisa berkunjung ke Special Kids Expo (Spekix) 2024 yang akan digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, 11-12 Mei 2024. Di sini pengunjung bisa mengikuti berbagai seminar dan berkonsultasi dengan para ahli di bidang kesehatan dan pendidikan anak untuk mendapatkan #PengetahuanYangSama.

Mari dukung anak-anak kita dengan penuh pengertian dan kesabaran!


Comments

2 responses to “Autisme pada Anak-Anak: Memahami dan Mengenal Perbedaan dengan Anak Bandel”

  1. Thanks infonya min…

    1. Terima kasih kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *