Seorang pria paruh baya bersama putranya menghampiri gerai Sisi Baik Project di Special Kids Expo (Spekix) 2024 di JCC, Jakarta, Mei lalu. Bapak itu mengaku tertarik membeli kaos “Pernah Nunggak SPP” untuk putranya.
Penjualan kaos berwarna hitam ini adalah salah satu cara Sisi Baik Project menggalang dana untuk program Patungan SPP. Program ini digulirkan untuk membantu siswa yang kesulitan membayar SPP.
“Kaosnya menarik ini. Kalo ada ukuran untuk anak saya, boleh saya beli satu,” kata bapak yang menyebut namanya Eric.
Tidak disangka, perjumpaan di JCC berlanjut dengan kemitraan antara Sisi Baik Project dan salah satu perusahaan ternama di bidang logistik yaitu Jasa Berdikari Logistics (JBL). Beberapa pekan setelah Spekix, Pak Eric sendiri yang menghubungi tim Sisi Baik via telepon. Beliau ternyata adalah Eric Christian Samalo, Presiden Komisaris PT JBL Tbk.
Dari komunikasi ini, Pak Eric melihat keselarasan antara filosofi perusahaannya dan gerakan sosial yang dijalnkan Sisi Baik. Pak Eric, yang tadinya hanya ingin memesan sejumlah helai kaos “Pernah Nunggak SPP” untuk koleganya, tertarik mendukung lebih jauh gerakan sosial yang dijalankan Sisi Baik Project.
Pada Juni lalu, beliau mengutus stafnya mengunjungi kelas Indonesia Bisa Membaca di Depok, Jawa Barat, untuk bertemu langsung dengan tim Sisi Baik Project. Kelas baca, tulis, hitung (calistung) gratis ini adalah wujud kelahiran kembali Edukasi Dasar. sekolah gratis yang dirintis Ibu Tien Suryantini sejak 1993. Kegiatan belajar mengajar Edukasi Dasar sempat terhenti selama empat tahun karena pandemi global Covid-19.
“JBL senang melihat ada gerakan sosial yang membantu anak tidak mampu untuk meraih pendidikan. Gerakan seperti ini bisa membantu anak-anak untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah,” kata Dede Dalubara dari JBL.
Dede mengaku pernah mengenyam sekolah gratis di kawasan miskin dekat tempat tinggalnya di Jakarta Utara. Dia juga pernah menjadi kuli panggul dan tukang ojek sebelum diterima bekerja di JBL.
“Ada beberapa peluang kerja sama yang bisa dilakukan JBL dan Sisi Baik Project. Salah satunya adalah memberi kesempatan magang di tempat kami. Bisa di posisi akuntansi, bisa juga di bengkel,” ujar Dede sambil mengenang masa lalunya.
Tanggung Jawab Sosial
Selain bertanggung jawab dalam usaha logistik, JBL juga menunjukan tanggung jawab sosialnya melalui inisiatif kegiatan sosial. Selain itu JBL berhasil membuat lingkungan kerja yang dan memberi kesempatan berkarier secara terbuka bagi SDM yang berkualitas. JBL adalah contoh perusahaan yang percaya bahwa setiap individu memiliki peluang untuk menciptakan hidup yang lebih baik.
JBL mendukung Sisi Baik Project menciptakan peluang bagi generasi muda dengan turut serta Patungan SPP melalui pembuatan kaos Nunggak SPP Collaboration Edition. Saldo patungan ini akan dipakai lagi untuk membayar SPP anak-anak yang punya tunggakan di sekolahnya
“Sisi Baik mengapresiasi kolaborasi ini. Kami juga mendapatkan banyak inspirasi setelah mendengar karyawan JBL punya peluang yang sama untuk meraih jenjang karier di perusahaan,” kata Founder & Director Sisi Baik Project, Stephanie Edelweis.
“Pembuatan kaos Nunggak SPP versi Berdikari bukan hanya soal pembuatan gimmick kata-kata, tapi sebuah momen yang menguatkan kami di Sisi Baik Project bahwa kolaborasi bisa berdampak lebih besar. Dan kami terbuka untuk kolaborasi hal lain maupun dari pihak lain,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Wiwis ini.
JBL telah resmi menjadi BUMK (Badan Usaha Mitra Kebaikan). JBL ikut patungan dengan memesan tiga lusin kaos “Nunggak SPP” edisi kolaborasi, sebagai wujud nyata dukungan perusahaan itu mendukung gerakan menciptakan #PeluangYangSama.
Kaos pesanan JBL rencananya akan diserahkan pada 29 Juli 2024, bertepatan dengan hari pertama belajar mengajar “Indonesia Bisa Membaca”.
Leave a Reply