Indonesia Bisa Membaca kedatangan tamu istimewa, Selasa (30 Juli 2024) pagi. Perwakilan PT Jasa Berdikari Logistics (JBL) menyambangi sekolah baca, tulis, hitung (calistung) gratis ini untuk menyerahkan secara simbolis partisipasinya dalam program Patungan SPP.
JBL menerima predikat BUMK (Badan Usaha Mitra Kebaikan) setelah memesan sebanyak tiga lusin kaos Nunggak SPP Collaboration Edition. Dana yang terkumpul dari penjualan kaos ini digunakan Sisi Baik Project untuk membayar tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) siswa dari keluarga tidak mampu.
Kaos “Dulu Nunggak SPP Sekarang Berdikari” diserahkan oleh pembina Sisi Baik Project dan pengajar Indonesia Bisa Membaca, Ibu Tien Suryantini, kepada Dede Dalubara yang mewakili manajemen JBL. Partisipasi JBL di program Patungan SPP adalah wujud nyata salah satu perusahaan logistik itu untuk menciptakan #PeluangYangSama di bidang pendidikan.
Usai serah terima kaos, JBL membagikan paket nasi kotak kepada siswa dan orang tua siswa Indonesia Bisa Membaca. Sekolah calistung gratis, yang merupakan wujud lahirnya kembali LSM Edukasi Dasar, memulai tahun ajaran baru pada Senin (29 Juli 2024).
Edukasi Dasar dirintis oleh Ibu Tien Suryantini sejak 1993, sempat terhenti sekitar empat tahun karena pandemi Covid-19. Karena keterbatasan tempat, Indonesia Bisa Membaca baru bisa menerima 21 orang siswa, empat orang di antaranya adalah anak berkebutuhan khusus.
Program Magang
JBL tertarik menjalin kerja sama lebih jauh dengan Sisi Baik Project. Wacana kerja sama terdekat adalah program magang untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). JBL akan membuka peluang siswa SMK untuk menjalani magang di bidang administrasi perkantoran dan perawatan kendaraan.
Kerja sama ini akan mengunguntkan pihak sekolah dan perusahaan. Sekolah membutuhkan perusahaan yang bersedia memberi kesempatan anak didiknya praktek langsung di dunia kerja. Sementara perusahaan butuh karyawan andal dan berdedikasi, yang bakatnya bisa diketahui melalui program magang.
Leave a Reply